CERPEN

Sabtu, 19 Januari 2013
haii readerss ..... mau posting cerpen nih . silahkan yang mau baca . thanks :)

MEMBUAT MADING
Hari ini adalah hari kamis. Seperti biasa aku harus  berangkat kesekolah. Kebetulan hari ini asuk pagi karena anak RSBI TDSnya sudah selesai. Sebelum berangkat sekolah ada beberapa yang harus dipersiapkan yaitu; pelajaran,alat tulis dan lainnya. Setelah semua siap barulah aku pergi sekolah. Biasanya aku pergi pukul 06.50 . seperti biasa di sekolah selalu ada mata pelajaran.
Kemudian sehabis istIrahat datang Ibu Yudith ke kelas ku yaitu kelas Sembilan D. lalu ibunya memberi tugas membuat mading. Sebenarnya kelas-kelas lain sudah selesai membuat mading dan hanya kelasku yang belum membuat madingnya. Ibu yudith datang ke kelasku dengan salah satu anak Sembilan C sambil membawa contoh mading yang akan dibuat oleh Sembilan D.
“ anak-anak nanti madingnya dibuat dari bahan recycle boleh seperti ini” kata ibu yudith kepada  Sembilan D sambil menunjukan contoh mading yang dibawa.
“Temanya boleh kesehatan atau lingkungan dikumpul nya hari sabtu” kata bu yudith kepada Sembilan d .
            “kelompoknya tetap seperti kemarin, dimulai dari pojok dekat pintu yaitu kelompok empat hingga seterusnya”  kata ibu yudith lagi
Kebetulan aku ,Laras,Muhri,Ira,Hendi,Luthfi,Diana,Titie,Adam, dan Agung adalah kelompok satu. Jadi karena kita kelompok kita harus bekerja sama untuk membuat mading tersebut. Kelompok satu mengambil tema tentang lingkungan. Dimulailah pembagian tugas yaitu masing-masing anak membawa bahan yang dibutuhkan.
            “siapa yang bawa  tripleknya yas …???” tanyaku kepada Laras
            “ aku aja..aku aja..” sahut Hendi
            “nah itu ….” Jawab Laras
            “eh bahan-bahannya apa aja catat biar aku yang beli…” kata Laras
            “nah Ira kamu catat sama muhri” kataku
“bawa gunting,dobel tip, kardus,gabus,triplek,lem,staples, dan lain lain …!!” kataku kepada Ira.
“bentar, apa aja tadi…???” jawab Ira sambil mencatat tema dan bahannya
“pake Koran gak?” kata Ira
            “ terserah yang penting jadi…”kataku
            “kalo sudah selesai kasih ke aku ya dit kertasnya…!!” kata Laras sambil menuju pintu
            “sip….”kataku
Bel berbunyi artinya sudah waktunya masuk jam berikutnya . yaitu pelajaran bahasa indonesia
            “kapan kita ngerjain yass…??” tanyaku kepada Laras
“ bahannya aja gak ada gimana mau ngerjain. Ya besoklah gimana sih … ckck” jawab Laras.
“iya..iya”kataku
Beberapa jam kemudian. Bel Berbunyi artinya sudah waktunya pulang. Semuanya sibuk membereskan buku untuk dibawa pulang.
            “Let’s Pray Together Start” kata fajar si ketua kelas yang memimpin doa
            “ Finish… One,Stand Up please say and greeting.”
“Good Afternoon mam” kata seluruh murid dikelas


Sesampai dirumah aku melanjutkan aktivitas seperti biasanya. Kemudian pukul 17.00 hpku pun berbunyi. Ternyata ada sms dari Laras. Bunyi pesannya seperti ini
            “Cari sedotan yaa , terus bawa gunting “ kata Laras di sms pertama
            “besok bawa Koran ya “ kata Laras lagi di sms kedua
Mau di jawab sih tapi lagi gak ada pulsa yaudah jadi gak aku balas smsnya.

Keesokan harinya kami semua membawa bahan-bahannya .
“ sms yang tadi malem masuk gak?? Trus kamu bawa bahannya yang tadi malam ku sms …??” Tanya Laras kepadaku
“ iya masuk kok yas.., tenang aja aku bawa kok ya.tapi gak bawa sedotan….?”jawabku kepada Laras
“ lohhh….. jadi gimana??” Tanya Laras
“tenang nanti beli aja banyak kok yang jual, emmm pergi bareng muhri” jawabku
“oke muhri…..” Tanyaku kepada muhri
“ dimana???.... iya sudah diatas banyak” jawab muhri

“ yaudah nnti kalo pulangan jangan pulang dulu, kita kerjain mading oke. Kasih tau yang lainnya …!!!” kata Laras kepadaku
“sippp yass….”  Jawabku
“kamu bawa apa yas ….”  Tanyaku
“bawa gabus itunah….” Jawab Laras sambil menunjuk gabus yang dibawanya

Jam terus berputar. Bel pun berbunyi artinya pulangan. Karena hari itu kebetulan hari jumat jadi banyak anak laki-laki dari kelompokku pulang dulu. Gatau sih mau ngapain mereka pulang terus balik lagi ke sekolah. Ya ikutin aja yang penting mereka gak ingkar janji.
            “Loh mana anak laki-lakinya .. kok pada gak ada sih…???” tanyaku kepada kelompokku
            “mereka pulang dulu” jawab Laras
            “ lohh.. ngapain??” tanyaku
            “ mana tau…” jawab Laras
Akhirnya dengan peralatan yang apa adanya dan seadanya kita mulai mengerjakannya. Tapi karena sedotanya belum dibeli akhirnya aku dan muhri keluar untuk membeli sedotan. Sedangkan Ira,Laras,Diana,titie tetap di kelas.
            “ ayoo muhri… kita keluar beli sedotan” kata ku kepada muhri
            “ dimana???,… bule diatas?? Yakinn??” jawab muhri
            “ iya ada,..”jawabku
Akhirnya kita sampai di warung.
            “bule ada jual sedotan gak???....” Tanyaku kepada bule risoles
            “ gak ada….” Kata bule risoles kepadaku
            “serius..?? hahh?? miapahh gak ada muhri?? Cari dimana??”tanyaku kepada muhri
            “disitu nah dit tinggal nyebrang aja kok” jawab muhri sambil menyebrang jalan
            “muhri ini loh nyebrang gak hati-hati. Liat-liat kek itu mobil berapa cm sama kita ??” kataku
“biar aja sudah dit. Tanya sudah sama orangnya jual sedotan gak. Eh sama benang dan jarum…” kata muhri.

“Om, ada jual sedotan gak??....” tanyaku kepada penjual
“ ada, mau yang warna apa?? …” Tanya penjual
“warna hijau sama merah..” jawabku
“Sama jarum dan benang warna hijau ya om??” kataku
“inii…” kata penjualnya sambil memberikan barang yang dibeli tadi
“berapa om??” tanyaku
“ sedotannya dua bungkus jadi tiga ribu, trus benang dan jarum dua ribu. Jadi totalnya lima ribu..” kata penjual

“ mana muhri uangnya..?”kataku
“ini om” kata muhri sambil memberikan uangnya kepada penjual

Di gerbang sekolah menuju ke kelas.
“kenapa kamu pilih yang merah dit. Gak nyambung tau..???” kata muhri
“ nyambung aja, kalo hijau ketemu hijau kan mati warnanya dan gak hidup!!!” jawabku
“kalo dimarahin gak tau loh ya..” kata muhri
“sip..” kataku
Sampai dikelas..
            “mana bahannya? Sinii…” kata Laras
            “sabar yas” sahut Ira
            “ sama muhri bahannya..” jawabku
            “ ini….” Kata muhri sambil memberikan bahannya.
            “Jadi kita mau buat mading gimana??” Tanya Ira
“mading buka tutup, jadi kardus dibikin bola dunia terus di temple sama gambarnya dita terus begitu” kata Laras
“yasudah sembarang,  tapi gambarnya belum kamu print kan dit hehe ” kata muhri
“ nanti aja warnet masih buka kok” jawabku

Akhirnya kita mengerjakan mading dengan bahan yang apa adanya. Titie dan Laras menempel Koran di gabus yang akan menjadi tempat madingnya, Muhri dan Diana membuat bunga dari sedotan, Ira menggulung Koran dan mengelemnya, sedangkan aku membuat bunga sedotan yang kecil dan membantu Ira ngelem Koran sdikit. Dan beberapa menit kemudian anak laki-lakinnya datang dan membawa makanan.
            “Nih” kata luthfi sambil menaruh makanan di meja guru
            “ wiii baik memang kok….” Kataku
            “ayo makan dulu hehe” kata Laras
Kita pun makan gorengan yang dibawa luthfi sementara luthfi  dan Hendi solat jumat di masjid “Baitul Ilmi” yaitu masjidnya SMPN 3. Adam dan agung belum kembali ke sekolah.
           
Setelah selesai makan kita cari air buat cuci tangan. Dan si Hendi,Luthfi dan Adam akhirnya kembali ke Sekolah untuk membantu membuat tugas mading. Tapi beberapa menit kemudian datang mas Anto yaitu penjaga sekolah yang akan mengunci kelas. Akhirnya seluruh anak Sembilan D yang masih mengerjakan mading keluar kelas untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
            “ gambar belum di print kan ditt???” Tanya Laras
             “ belum kok. Sekarang???” jawabku
            “nanti kerjain dulu” kata Laras
Kemudian si Muhriani pulang duluan karena disuruh pulang. Sementara kita masih mengerjakan tugas mading. Dan datang si Kindy membuang plastik es ke tong sampah. Karena si kindy gak tau kalau dia nginjak es dan akhirnya es yang penuh yang dia injak nyemprot ke mading kita. Terpaksa harus dijemur tapi kasian si Diana,Titie dan Luthfi karena mereka bertiga paling banyak kena basahnya. Sambil menunggu kering akhirnya aku,Husna dan Laras mengeprint gambar bumi di warnet atas. Setelah itu kita kembali ke depan kelas untuk melanjutkan tugas mading. Seperti yang Laras bilang tadi, dia mau bikin mading bumi buka tutup tapi anehnya gambar bumi yang aku print di atas bentuknya bukan BULAT tapi malah OVAL.
            “ Larasss bumi mu jadi oval” kata Husna sambil teriak
            “ haha biarin udah terlanjur kok” kata Laras
Kita melanjutkan madingnya meskipun buminya Oval . setelah beberapa jam kemudian mading hampir selesai dan tinggal ditambahkan kata-kata yang bagus. Kemudian datanglah si Utami,mungkin karena dia sudah selesai madingnya jadi dia datang ke kelompok kita dan membantu membuat kata-kata yang menarik. Sedangkan si Hendi yang membuat tulisannya karena dia pintar gambar yang begituan. sementara Laras mengambil daun dan bunga yang akan jadi penghias mading kita
            “Ira bagus gak bunganya kalo ditempel di mading kita ??” kata Laras
            “ bagus sih” kata Ira
Mading kita pun dihias bunga. Setelah itu jadilah mading kelompok satu . Akhirnya kita pulang kerumah masing-masing.



Nama  : Pradita Rosyada Imaniar
Kelas   : 9D (IX D)
Mapel  : Bahasa Indonesia (Cerpen)


0 komentar:

Posting Komentar